Mantra Si Sukiman

8:31 PM Inggil Retno Dewanty 2 Comments

Di suatu malam yang dingin dan sepi, aku terbangun dari tidurku. Terasa sesuatu yang begitu merutukku dari perutku, pusarku, ususku, ginjalku, empeduku, hatiku, jantungku. Hingga menyebar ke seluruh panu - panu yang ada di kulitku.
Sakit... sakit... perih... pedas... dan mencekam...
aku... aku... aku... LAPARRR!!!
Aku membuka kulkas, berharap ada makanan yang dapat mengganjal perutku yang sudah bentrok. "Yaelah, cuma ada telur pecah sama mangga bekas gigitan kelelawar yang udah seminggu yang lalu dan aku pungut di tong sampah tetangga sebelah. Ohh... Betapa kasihannya aku."
Setelah aku memakan telur pecah dan mangga bekas gigitan kelelawar yang sudah seminggu itu,
"Perutku... perutku... Aduh! Sakit!"
brobobot.. bret.. brot.. bratt... brot.. DUARR!!!
"Waduh, aku mengeluarkan gas beracun."
Aku langsung berlari ala penjual lontong balap yang lebih cepat dari Abang Gatot Kaca.
"Yaambrukk!! Aku lupa ngisi air seminggu terakhir ini, gara-gara sumurku kekeringan. Hmm... satu - satunya cara adalah pergi ke kebun tebu yang punya jamban yang nangkring di atas telaga yang biasanya dipake mandiin sapi kudisan!

@Kebun Tebu

"Ah... Akhirnya selesai juga!"
Tiba - tiba, ada suara "Kresekk... kresekk... kres.. sek!" dari pohon tebu yang hampir panen 2 jam lagi. Suara itu semakin jelas! Dan semakin mendekat ke arahku!
"Siapa itu? Manusia atau meong?!" ternyata ada jawaban, "Meong!"
"Oh, okelah kalo begitu." Kemudian aku melanjutkan perjalanan pulang. Setelah 5 detik berjalan,
"Loh, loh....!!" Aku berpikir sekitar setengah jam...
Oh, iya! Guru ngajiku pernah berkata bijaksana, "Please dih Bo'! Percaya deh sama eike, kalau meong itu kagak bisa ngomong! Tapi, kalau anjing bisa ngomong layaknya kita - kita ini, Cin! Percaya deh sama eike."
Zzttt....
"Berarti yang aku denger itu adalah manusia yang menyamar jadi ayam! eh, salah apot... eh salah lagi, maksudnya MEONG!!" Aku langsung berbalik dan...
"HUAAAAA!!! MATI KAU!" Akupun langsung mati...

Gara - gara di bumuh pakai kemoceng, aku di bantai oleh lima belas semut dan satu manusia.
Keesokan harinya, aku mendapati diriku telah dikubur di tanah becek. Akupun bangkit dari jasadku. Kulihat pembunuhku itu sedang bersembunyi di balik pohon tebu dan dia berkata,
"MANTAP SURANTAP SUKIMANTAP MENATAP PANTAT!! yeah!!"






^The End^


by:   Inggil R.D and Dwi Putri 
(when still in 8 grade)

2 comments:

  1. Wah serius gan ngepost cerita beginian? :D

    ReplyDelete
  2. haha, yang penting gokil!
    lah, lu ngapain manggil gw GAN?
    emank nama panjang gw GAN...tungan kunci kali yah?
    :D

    ReplyDelete